RSUD tangerang Siapkan Poli kejiwaan untuk caleg gagal pemilu 2024

TANGERANG – detikperistiwa.co.id

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang menyiapkan poli kejiwaan untuk calon legislatif (Caleg) yang stres karena gagal saat pemilihan umum (Pemilu) 2024. Poli kejiwaan sendiri sebenarnya sudah tersedia sejak lama, hanya saja ada alur khusus untuk caleg gagal yang ingin berkonsultasi.

“Namun, untuk pelayanan tetap sama. Kita bantu untuk fasttrack pendaftaran, konsultasi dan proses pengambilan obatnya,” kata Kepala Humas RSUD Kota Tangerang, drg. Fika S. Kahyan, Sabtu (18/11/2023).

Jika memiliki jaminan BPJS, caleg yang merasa stres berlebih atau merasa memiliki gangguan mental, bisa meminta rujukan ke faskes pertama untuk kemudian mendapat rujukan ke RSUD Kota Tangerang. Lalu, akan langsung dirujuk ke klinik jiwa, untuk bertemu dokter spesialis kejiwaan. Apabila diperlukan, pasien juga bisa menjalani pengobatan rawat inap, dan akan disesuaikan dengan kemampuan RSUD Kota Tangerang.

“Berobat ke klinik jiwa, pemeriksaan dokter spesialis dan lakukan pengobatan. Kami ada dua dokter spesialis kejiwaan. diperlukan rujuk atau jika kita belum mampu tata laksana,nanti dirujuk ke RSJ Soeharto Herdjan,” katanya.

Hal serupa juga dilakukan oleh RSUD Kabupaten Tangerang, yang menyediakan klinik dan dokter kejiwaan untuk caleg stress. Manajemen rumah sakit juga bakal menyiapkan alur khusus apabila ada peningkatan pasien usai gelaran Pemilu 2024.

Sebenarnya poli kejiwaan sudah ada, untuk melayani pasienharian. Namun, kami siap untuk menerima pasien dari caleg tersebut,” ungkap Kepala Humas Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang, dr Hilwani.

Untuk mendukung layanan tersebut, RSUD Kabupaten Tangerang menyiapkan dua orang dokter jiwa di klinik jiwa. Kedua dokter tersebut akan secara bergantian menerima permintaan konsul ataupun pengobatan kejiwaan. Apabila usai pemilu ada peningkatan jumlah pasien, maka pihak RSUD Kabupaten Tangerang akan menyiapkan skema baru.

Alur berobatnya masih sama seperti biasa, seperti pasien pada umumnya. Tetapi, apabila ada lonjakan pasien stress akibat nyaleg, akandikordinasikan lebih lanjut,” tutur Hilwani.

( sc Sen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://detikperistiwa.co.id/wp-content/uploads/2024/03/IMG-20240311-WA0045.jpg